berilah dua contoh kesaksian hidup
6 Contoh Adil Dalam Islam. 1. Jika seorang pasangan suami istri memiliki 2 anak yang mana anak pertama (1) sekolah jauh dan membutuhkan uang saku lebih daripada anak yang ke dua (2) karena faokto biaya perjalanan yang berbeda, tentunya uang saku tidak 50%:50% . Islam mengajarkan keadilan dengan cara menempatkan sesuatu pada tempatnya, dimana
JohnWesley hidup dengan prinsip keuangan berikut ini pada Abad ke-18: • Raihlah semua yang dapat anda raih • Tabunglah semua yang dapat anda tabung • Berilah semua yang dapat anda beri. Mari kita menggunakan prinsip di atas sebagai sebuah garis besar bagi pembahasan kita dalam pelajaran ini. A. Raihlah Semua Yang Dapat Anda Raih
Daninilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Prinsip-prinsip Untuk Beroleh Kepastian Prinsip 1: Kita harus mendasarkan kepastian kita kepada fakta-fakta yang dinyatakan dalam Kitab Suci, bukan kepada perasaan-perasaan kita .
Hubungandengan orang lain, pengaruh paham non-kristiani, atau peristiwa penting yang terjadi dalam hidup adalah sebagian dari contoh-contoh hal yang bisa menghalangi niat kita. Kutipan di atas secara tegas menyebutkan bahwa kekuatiran akan hari esok sebagai hambatan mendasar bagi manusia untuk menerima kehadiran Allah.
orangbuta akan melihat, orang mati akan dibangkitkan, orang lumpuh berjalan, dan mereka memuliakan yesus kristus adalah tuhan, firman dan roh allah yang menjadi manusia, anak allah, yang lahir dari firman allah dan roh allah jadi manusia untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, tidak ada lagi kurban kambing, domba, sapi, karena bapa di surga
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Di dalam sebuah keranda terbaring tubuh jenazah yang telah dibungkus rapi kain kafan dan ditutupi dengan sebuah kain bertabur bunga. Di sisinya puluhan orang berdiri bershaf-shaf melakukan shalat jenazah atas dirinya. Setelah mengucapkan salam sebagai pertanda diakhirinya shalat tersebut sang imam berbalik badan menghadap para makmum. Satu dua kalimat diucapkan, satu dua dalil ayat dan hadits dirapalkan. Kemudian ia bertanya kepada para hadir, “Mayit jenazah ini semasa hidupnya termasuk orang yang baik atau jelek?” Dan pada umumnya serentak mereka akan menjawab, “Baik!”Pemandangan ini kaprah terjadi di sebagian kalangan masyarakat muslim Indonesia ketika ada di antara mereka yang meninggal dunia. Dengan meminta kesaksian “baik” dari masyarakat atas si mayit mereka berharap Allah akan melimpahkan kebaikan bagi si mayit di kehidupan barunya kelak. Meski tidak dipungkiri bahwa sebagian muslim yang lain menolak perlakuan ini dan menganggapnya sebagai sesuatu yang sia-sia. Perbedaan pendapat memang tak bisa dihindari, namun bukan di sini tempatnya untuk membahas perbedaan itu. Bagi para ulama Nusantara yang mengajarkan dan melanggengkan tradisi ini tentunya memiliki dasar yang bisa dipertanggungjawabkan. Apa yang disampaikan oleh Imam Bukhari di dalam kitab Shahih-nya kiranya cukup menjadi dasar untuk hal ini. Sebuah hadits yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik radliyallâhu anhu menuturkanمَرُّوا بِجَنَازَةٍ، فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْرًا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَبَتْ» ثُمَّ مَرُّوا بِأُخْرَى فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا شَرًّا، فَقَالَ وَجَبَتْ» فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَا وَجَبَتْ؟ قَالَ هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا، فَوَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ، وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا، فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الأَرْضِArtinya “Sahabat Anas bin Malik berkata, orang-orang lewat membawa satu jenazah, mereka memujinya dengan kebaikan. Maka Rasulullah bersabda, “Wajabat.” Kemudian lewat lagi orang-orang membawa satu jenazah, mereka mencelanya dengan kejelekan. Maka Rasulullah bersabda, “Wajabat.” Sahabat Umar bin Khathab berkata, “Apa yang wajib, ya Rasul?” Rasulullah bersabda, “Jenazah ini yang kalian puji dengan kebaikan wajib baginya surga. Dan rang ini yang kalian cela dengan kejelekan wajib baginya neraka. Kalian adalah para saksinya Allah di muka bumi.”Hadits di atas menjadi dasar para ulama di negeri ini melakukan apa yang biasa disebut dengan tahsînul mayit dengan menanyakan kepada para pelayat apakah jenazah ketika hidupnya termasuk orang yang baik atau buruk. Dengan ini masyarakat diminta kesaksiannya untuk si mayit. Bila baik menurut masyarakat maka diharapkan kesaksian mereka diterima oleh Allah yang pada akhirnya akan memberikan kebaikan surga bagi si mayit. Sebagaimana sabda Rasulullah di atas bahwa orang-orang yang masih hidup adalah saksinya Allah di muka bumi bagi orang yang telah kata “wajib” pada hadits di atas bukanlah berarti bahwa Allah mau tidak mau harus memasukkan si mayit ke dalam surga atau neraka sesuai dengan kesaksian yang diberikan masyarakat kepadanya. Kata “wajib” di sini lebih bermakna adanya satu isyarat bahwa jenazah yang bersangkutan layak dan semestinya masuk surga atau neraka atas kebaikan atau kejelekan yang ia lakukan semasa hidupnya sebagaimana disaksikan oleh masyarakat. Adapun Allah sendiri tak ada kewajiban bagi-Nya untuk menempatkan seseorang di surga atau di neraka. Allah melakukan apa pun sesuai dengan kehendak-Nya. Tak ada yang bisa mengganggu gugat apa yang dilakukan-Nya. Bahwasanya seseorang telah berbuat kebaikan semasa hidupnya kemudian ia dimasukkan ke dalam surga adalah semata-mata karena rahmat dan anugerah Allah. Dan bahwasanya seseorang telah melakukan kejelekan semasa hidupnya lalu ia dimasukkan ke dalam neraka juga semata-mata karena keadilan Allah yang berpendapat bahwa kesaksian di atas hanya berlaku bagi dua jenazah yang diceritakan di dalam hadits tersebut, di mana Allah membukakan kegaiban bagi Rasulullah tentang di mana kelak kedua jenazah itu ditempatkan. Pendapat ini ditolak oleh Ibnu Hajar di dalam kitab Fathul Bâri dengan berdasar pada keumuman hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslimمَنْ أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُArtinya “Orang yang kalian puji dengan kebaikan wajib baginya surga.”Lebih lanjut Ibnu Hajar juga menuturkan bahwa sabda Rasulullah “kalian adalah para saksinya Allah di muka bumi” yang dimaksud adalah para sahabat nabi dan orang-orang yang memiliki kesamaan sifat dengan mereka, yakni sama-sama memiliki ulama juga berpendapat bahwa pujian kebaikan yang diberikan oleh orang-orang yang memiliki keutamaan kepada seseorang bila itu sesuai dengan realita maka orang yang dipuji itu termasuk ahli surga. Namun bila pujian baik itu tidak sesuai dengan realitanya maka orang yang dipuji tidak termasuk ahli surga. Demikian pula sebaliknya dengan celaan Imam Nawawi—sebagaimana dikutip Ibnu Hajar—berpendapat bahwa yang benar adalah hadits tersebut berlaku pada keumuman kalimatnya. Orang yang meninggal yang kemudian Allah mengilhamkan kepada orang-orang untuk memujinya dengan kebaikan itu menunjukkan bahwa orang tersebut termasuk ahli surga, baik pada kenyataannya perilakunya sesuai dengan pujian tersebut maupun tidak. Karena perbuatan-perbuatan manusia berada di bawah kehendak Allah dan ilham yang diberikan Allah kepada orang-orang untuk memberikan kesaksian baik pada si mayit bisa dijadikan tanda terealisasinya kehendak tersebut. Dengan demikian maka tampaklah manfaat dari pujian lihat Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bâri Syarh Shahîhil Bukhâri [Beirut Darul Fikr, 2007], jil. III, hal. 2014.Apa yang disampaikan oleh Imam Nawawi di atas—masih menurut Ibnu Hajar—dikuatkan oleh satu hadits yang diriwayatkan secara marfu’ oleh Imam Ahmad, Ibnu Hiban dan Hakim dari jalur Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anasمَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَشْهَدُ لَهُ أَرْبَعَةٌ مِنْ جِيرَانِهِ الْأَدْنَيْنَ أَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ مِنْهُ إِلَّا خَيْرًا إِلَّا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَدْ قَبِلْتُ قَوْلَكُمْ وَغَفَرْتُ لَهُ مَا لَا تَعْلَمُونَArtinya “Tidaklah seorang muslim meninggal kemudian empat orang tetangganya yang paling dekat memberikan kesaksian kepadanya bahwa mereka tidak mengetahui dari orang tersebut kecuali kebaikan, kecuali Allah berkata, “Aku terima ucapan kalian dan aku ampuni apa-apa yang tidak kalian ketahui.”Alhasil, dapat diambil satu pelajaran bahwa kesaksian baik yang diberikan oleh para tetangga dan handai taulan kepada seorang yang telah meninggal sangat memberi manfaat. Karenanya bagi siapa saja yang bila kelak ia meninggal dunia berkeinginan para tetangganya dengan ringan hati berkenan memberikan kesaksian baik bagi dirinya, maka tidak bisa tidak selama hidupnya ia mesti berbuat dan berhubungan baik dengan para tetangga dan kerabat lainnya. Bagaimana bisa para tetangga dan kerabat akan dengan jujur dan senang hati memberikan kesaksian baik bila di masa hidupnya yang mereka terima dari si mayit adalah kejelekan dan keburukan perilakunya?Ini juga menjadi pelajaran bagi umat manusia, bahwa ketika kesaksian baik telah diucapkan bagi seorang yang telah meninggal dunia sudah semestinya itu menjadi kunci penutup bagi siapa saja untuk tidak lagi mengungkit keburukan si mayit yang pernah dilakukan semasa hidupnya. Jawaban “baik” yang diucapkan atas pertanyaan imam shalat jenazah semestinya juga menjadi kunci pembuka bahwa pada hari-hari berikutnya hanya kebaikan si mayit saja yang layak diperbincangkan. Wallahu a’lam. Yazid Muttaqin
Sebutkan dua contoh perilaku hidup rukun ! pembukaan rukun berartu baik dan damai, tidak berselisih, maka hidup rukun artinya hidup damai dan tidak bertengkar. Di dalam Al Qur’an pertinggal al Hujurat ayat 13 diterangkan yang artinya ”Wahai manusia! Sungguh, Kami mutakadim menciptakan anda dari seorang pria dan koteng perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu ubah mengenal. Sesungguhnya nan paling luhur di antara beliau di sisi Allah Swt ialah bani adam yang minimum bertakwa. Sungguh, Halikuljabbar Maha Mengetahui, Mahateliti.” Dalam ayat tersebut, jelas bahwa kita diciptakan berbeda-beda kiranya saling mengenal alias rukun, tidak bermusuhan. Karena rukun merupakan baik dan damai, maka contohnya berupa barang apa sikap dan perbuatan yang menjadikan kita dalam bermasyarakat secara baik dan akur. Sebutkan dua acuan perilaku umur rukun ! Jawab Contoh perilaku nyawa yang rukun, antara lain adalah Setiap akan berujar atau melakukan kegiatan, harus diperhitungkan baik dan buruknya. Menghargai orang lain; sosok tua, anak adam yang lebih tua, kakak-adik, kutub nan beragama tidak, teman nan berasal dari daerah bukan. Berbicara yang baik, lain dengan pengenalan-kata yang kasar, yang menciptakan menjadikan orang enggak marah atau remai hati. Intern bertindak, mengutamakan khasiat orang banyak tinimbang kepentingan pribadi. Atau, internal dolan, tidak egois yang selalu mementingkan diri sendiri. Begitulah jawabannya. Belajar online bisa jadi ini, kata kuncinya rukun yang artinya baik dan damai. Oleh lengkap-nya kasatmata menghargai orang lain, karena hal tersebut akan memperintim perhubungan dengan anak adam bukan sehingga menjadi baik dan damai. Atau misalnya dengan berbicara baik, juga akan menjadikan kita dengan orang bukan menjalani hidup bersama secara baik dan damai. Kata sentral Sebutkan dua contoh perilaku hidup rukun Berikut ini beberapa contoh-nya 👇👍💯 Karangan jawaban di atas dikutip mulai sejak pusat paket kelas 6 pada pekarangan 84. Jawaban diverifikasi BENAR 💯 Source
Para sister muda yang terkasih, Anda adalah harapan gemilang dari Gereja Tuhan. Tujuan saya malam ini adalah untuk membantu Anda memercayai hal itu. Jika kepercayaan itu dapat menjadi sebuah kesaksian yang kuat dari Allah, itu akan membentuk pilihan-pilihan Anda setiap hari dan setiap jam. Dan kemudian dari apa yang mungkin tampak bagi Anda pilihan-pilihan kecil, Tuhan akan menuntun Anda pada kebahagiaan yang Anda hasratkan. Melalui pilihan-pilihan Anda Dia akan dapat memberkati banyak yang lainnya. Pilihan Anda untuk bersama kita malam ini adalah teladan dari pilihan yang penting. Lebih dari satu juta remaja putri, para ibu, dan pemimpin mereka diundang. Dari semua hal lain yang telah Anda pilih untuk lakukan, Anda memilih untuk bersama kami. Anda melakukan itu karena kepercayaan Anda. Anda adalah orang yang memercayai Injil Yesus Kristus. Anda cukup percaya untuk datang ke sini untuk mendengarkan para hamba-Nya dan memiliki cukup iman untuk berharap bahwa sesuatu yang akan Anda dengar atau rasakan akan menggerakkan Anda ke arah kehidupan yang lebih baik. Anda merasakan dalam hati Anda bahwa mengikuti Yesus Kristus merupakan jalan menuju kebahagiaan yang lebih besar. Anda mungkin tidak mengenali itu sebagai pilihan yang sadar dari pilihan apa pun yang sangat penting. Anda mungkin telah merasa tertarik untuk berada bersama kami karena teman-teman atau keluarga. Anda mungkin sekadar menanggapi kebaikan seseorang yang mengundang Anda untuk datang. Namun bahkan jika Anda tidak memerhatikannya, Anda merasakan setidaknya gema redup undangan Juruselamat “Ikutlah Aku.”1 Selama waktu kita telah bersama, Tuhan telah memperdalam kepercayaan Anda kepada-Nya dan memperkuat kesaksian Anda. Anda telah mendengar lebih banyak dari sekadar kata-kata dan musik. Anda telah merasakan kesaksian Roh dalam hati Anda bahwa ada nabi yang hidup di bumi dalam Gereja sejati Tuhan dan bahwa jalan menuju kebahagiaan terbentang dalam kerajaan-Nya. Kesaksian Anda telah bertumbuh bahwa inilah satu-satunya Gereja yang benar dan hidup di bumi dewasa ini. Nah, kita semua tidak merasakan secara tepat hal yang sama. Bagi beberapa orang itu adalah kesaksian dari Roh bahwa Thomas S. Monson adalah Nabi Allah. Bagi yang lain bahwa kejujuran, kebajikan, dan melakukan kebaikan kepada semua orang itulah yang sesungguhnya sifat-sifat Juruselamat. Dan dengan itu datang hasrat yang lebih besar untuk menjadi seperti Dia. Anda semua memiliki hasrat agar kesaksian Anda tentang Injil Yesus Kristus dapat diperkuat. Presiden Brigham Young dapat melihat kebutuhan Anda bertahun-tahun yang silam. Dia adalah seorang Nabi Allah, dan dengan ramalan kenabiannya 142 tahun yang silam, dia melihat Anda dan kebutuhan Anda. Dia adalah seorang ayah yang penuh kasih serta Nabi yang hidup. Dia dapat melihat bahwa pengaruh-pengaruh duniawi menyerang para putrinya sendiri. Dia melihat bahwa pengaruh-pengaruh itu menyeret mereka menjauh dari jalan Tuhan menuju kebahagiaan. Di zamannya pengaruh itu dibawa sebagian oleh jalan kereta api transkontinental yang menghubungkan Orang-Orang Suci yang terpencil dan dilindungi dengan dunia. Dia mungkin tidak melihat keajaiban teknologi zaman modern dimana dengan sebuah alat yang ada di tangan Anda, Anda dapat memilih untuk menghubungkan banyak gagasan dan orang di seluruh dunia. Namun dia melihat nilai bagi para putrinya—dan bagi Anda— dalam menjadikan pilihan-pilihan mereka sebagai suatu kesaksian yang kuat tentang Allah yang hidup dan penuh kasih serta rencana kebahagiaan-Nya. Inilah nasihat kenabian dan terilhaminya bagi para putrinya dan bagi Anda senantiasa. Ini menjadi inti pesan saya malam ini. Dia menuturkan dalam sebuah ruangan di rumahnya tidak lebih dari satu mil dari tempat pesan ini sekarang menjangkau kepada para putri Allah di bangsa-bangsa di seluruh dunia “Ada kebutuhan bagi para remaja putri Israel untuk memperoleh sebuah kesaksian yang hidup tentang kebenaran.”2 Dia kemudian membentuk sebuah asosiasi remaja putri yang telah menjadi apa yang sekarang kita sebut dalam Gereja Tuhan “Remaja Putri.” Anda telah merasakan malam ini beberapa dampak luar biasa dari pilihan yang dibuatnya pada pertemuan malam Minggu dalam ruangan di rumahnya. Lebih dari 100 tahun kemudian, para putri Israel di seluruh dunia memiliki hasrat untuk sebuah kesaksian yang hidup tentang kebenaran bagi diri mereka sendiri. Sekarang, selama sisa hidup Anda, Anda akan memerlukan kesaksian yang hidup dan tumbuh itu untuk membentengi Anda dan menuntun jalan Anda ke kehidupan kekal. Dan dengan itu Anda akan menjadi pemancar terang Kristus bagi brother dan sister Anda di seluruh dunia dan seluruh generasi. Anda mengetahui dari pengalaman Anda sendiri apa kesaksian itu. Presiden Joseph Fielding Smith mengajarkan bahwa kesaksian “adalah suatu pengetahuan yang meyakinkan yang diberikan melalui wahyu kepada [seseorang] yang dengan rendah hati mencari kebenaran.”Dia mengatakan tentang Roh Kudus yang membawa wahyu itu, “Kuasanya yang meyakinkan itu sedemikian besar sehingga tidak dapat ada keraguan yang tertinggal dalam benak ketika Roh telah berbicara. Itulah satu-satunya cara seseorang dapat benar-benar mengetahui bahwa Yesus adalah Kristus dan bahwa Injil-Nya benar adanya.”3 Anda telah merasakan inspirasi itu bagi diri Anda sendiri. Itu mungkin adalah untuk meneguhkan satu bagian dari Injil sebagaimana halnya itu bagi saya malam ini. Sewaktu saya mendengar kata-kata dari Pasal-Pasal Kepercayaan 113 tentang menjadi “jujur, benar, suci, baik hati” itu bagi saya seolah-olah Tuhan yang memfirmankannya. Saya merasakan lagi bahwa itu adalah sifat-sifat-Nya. Saya merasa bahwa Joseph Smith adalah Nabi-Nya. Jadi bagi saya itu bukanlah sekadar kata-kata. Dalam benak saya, saya melihat jalan-jalan berdebu di Yudea dan Taman Getsemani. Dalam hati saya, saya merasakan sesuatu tentang seperti apa rasanya berlutut sebagaimana yang Joseph lakukan di hadapan Allah dan Putra di hutan pepohonan di New York. Saya tidak dapat melihat dalam benak saya sebuah cahaya yang melebihi terangnya matahari di siang hari sebagaimana yang dialaminya, namun saya dapat merasakan kehangatan dan kehebatan sebuah kesaksian. Kesaksian akan datang kepada Anda dalam potongan-potongan sewaktu bagian-bagian dari seluruh kebenaran Injil Yesus Kristus ditegaskan. Sebagai contoh, sewaktu Anda membaca dan merenungkan Kitab Mormon, ayat-ayat yang telah Anda baca sebelumnya akan tampak baru bagi Anda dan mendatangkan gagasan-gagasan baru. Kesaksian Anda akan tumbuh dalam keluasan dan kedalaman sewaktu Roh Kudus menegaskan bahwa hal itu benar. Kesaksian Anda yang hidup akan memperluas penelahaan, doa, serta perenungan Anda akan tulisan suci. Penjelasan terbaik bagi saya tentang bagaimana memperoleh dan menjaga kesaksian yang hidup ini telah senantiasa dirujuk. Itu terdapat di Alma pasal 32 dalam Kitab Mormon. Anda mungkin telah membacanya berulang kali. Saya menemukan terang yang baru di dalamnya setiap kali saya membacanya. Marilah kita kaji ulang pelajaran yang diajarkannya sekali lagi malam ini. Kita diajari dalam pasal-pasal terilhami itu untuk memulai pencarian kita bagi kesaksian dengan “segelintir iman” dan dengan hasrat baginya untuk Malam ini Anda telah merasakan iman dan hasrat itu sewaktu Anda mendengarkan ceramah-ceramah yang menggugah hati tentang kebaikan Juruselamat, kejujuran-Nya, dan kemurnian perintah-perintah serta Pendamaian-Nya yang dimungkinkan bagi kita. Karena itu, benih iman telah ditanamkan dalam hati Anda. Anda bahkan mungkin telah merasakan beberapa penggembungan hati Anda yang dijanjikan dalam Alma. Saya telah merasakannya. Namun, seperti tanaman yang tumbuh, itu haruslah dipelihara atau itu akan layu. Doa-doa yang khusyuk dan sepenuh hati dari iman adalah gizi yang penting dan diperlukan. Kepatuhan pada kebenaran yang telah Anda terima akan menjaga kesaksian tetap hidup dan memperkuatnya. Kepatuhan pada perintah-perintah adalah bagian dari pemeliharaan yang harus Anda sediakan bagi kesaksian Anda. Anda ingat janji Juruselamat “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.”5 Itu berhasil untuk saya, itu pun akan berhasil untuk Anda. Salah satu ajaran Injil yang diajarkan kepada saya ketika muda adalah bahwa yang terbesar dari segala karunia Allah adalah kehidupan Saya belajar bahwa bagian dari kehidupan kekal itu adalah hidup bersama dalam kasih dalam keluarga untuk selama-lamanya. Sejak pertama kali saya mendengar kebenaran itu dan hal itu ditegaskan dalam hati saya, saya merasa bertanggung jawab untuk membuat setiap pilihan semampu saya untuk menghindari pertentangan dan mencari kedamaian dalam keluarga saya serta di rumah saya. Hanya setelah kehidupan inilah saya dapat menikmati kegenapan dari segala berkat terbesar itu, kehidupan kekal. Namun di tengah-tengah tantangan kehidupan ini, saya telah diberi setidaknya gambaran tentang seperti apa keluarga saya di surga kelak. Dari pengalaman itu, kesaksian saya tentang kenyataan akan kuasa pemeteraian yang dilaksanakan di bait suci telah tumbuh dan diperkuat. Melihat dua putri saya dibaptiskan di bait suci bagi leluhur mereka telah mendekatkan hati saya kepada mereka dan kepada leluhur yang nama-namanya kami temukan itu. Janji Elia bahwa hati akan dibalikkan kepada satu sama lain dalam keluarga telah diberikan kepada Jadi, iman bagi saya telah menjadi pengetahuan yang pasti, sebagaimana yang dijanjikan kepada kita dalam Kitab Alma. Saya telah mengalami setidaknya beberapa sukacita yang leluhur saya rasakan ketika Juruselamat datang ke dunia roh setelah pelayanan fana-Nya. Berikut adalah penjelasan dalam Ajaran dan Perjanjian “Dan para orang suci bersukacita dalam penebusan mereka, dan menekukkan lutut dan mengakui Putra Allah sebagai Penebus dan Pembebas mereka dari kematian dan rantai neraka. Air muka mereka bersinar, dan cahaya dari kehadiran Tuhan berdiam di atas diri mereka, dan mereka menyanyikan puji-pujian bagi nama kudus-Nya.”8 Perasaan saya akan sukacita mereka datang dari menindaki kesaksian saya bahwa janji Tuhan akan kehidupan kekal nyata adanya. Kesaksian itu diperkuat dengan memilih untuk menindakinya, sebagaimana yang Juruselamat janjikan itu akan diperkuat. Dia juga mengajarkan kepada kita bahwa, selain memilih untuk patuh kita harus meminta dalam doa bagi kesaksian mengenai kebenaran. Tuhan mengajarkan itu kepada kita dalam perintah-Nya untuk berdoa tentang Kitab Mormon. Dia berfirman melalui Nabi-Nya, Moroni “Lihatlah, aku hendak mendesakmu bahwa ketika kamu akan membaca hal-hal ini, jika adalah kebijaksanaan di dalam Allah bahwa kamu akan membacanya, bahwa kamu akan ingat betapa telah penuh belas kasihannya Tuhan kepada anak-anak manusia, sejak penciptaan Adam bahkan sampai ketika kamu akan menerima hal-hal ini, dan merenungkannya dalam hatimu. Dan ketika kamu akan menerima hal-hal ini, aku hendak mendesakmu agar kamu akan bertanya kepada Allah, Bapa Yang Kekal, dalam nama Kristus, apakah hal-hal ini tidaklah benar; dan jika kamu akan bertanya dengan hati yang tulus, dengan maksud yang sungguh-sungguh, memiliki iman kepada Kristus, Dia akan menyatakan kebenaran darinya kepadamu, melalui kuasa Roh Kudus. Dan melalui kuasa Roh Kudus kamu boleh mengetahui kebenaran akan segala hal.”9 Saya berharap bahwa Anda semua telah membuktikan janji itu bagi diri Anda sendiri atau bahwa Anda akan melakukannya segera. Jawabannya mungkin tidak datang dalam suatu pengalaman rohani tunggal yang kuat. Bagi saya itu datang secara diam-diam pada awalnya. Namun itu datang semakin kuat setiap kali saya telah membaca dan berdoa mengenai Kitab Mormon. Saya tidak bergantung pada apa yang telah terjadi di masa lalu. Untuk menjaga kesaksian saya yang hidup tentang Kitab Mormon aman, saya menagih janji Moroni secara sering. Saya tidak memperoleh berkat dari kesaksian itu begitu saja bagaikan sebuah hak yang tetap. Kesaksian memerlukan pemeliharaan melalui doa dari iman, kelaparan bagi firman Allah dalam tulisan suci, dan kepatuhan terhadap kebenaran yang telah kita terima. Ada bahaya dalam mengabaikan doa. Ada bahaya bagi kesaksian kita dalam hanya penelaahan dan pembacaan yang sekadarnya akan tulisan suci. Penelaahan dan pembacaan adalah gizi penting bagi kesaksian kita. Anda ingat peringatan dari Alma “Tetapi jika kamu melalaikan pohon itu, dan tidak berpikir untuk pemeliharaannya, lihatlah itu tidak akan berakar apa pun; dan ketika panas matahari datang dan menghanguskannya, karena itu tidak memiliki akar, itu akan layu, dan kamu mencabutnya dan membuangnya. Sekarang, ini bukanlah karena benih itu tidak baik, tidak juga itu karena buahnya tidak akan patut dihasratkan; tetapi itu karena tanahmu gersang, dan kamu tidak mau memelihara pohon itu, oleh karena itu kamu tidak dapat memiliki buahnya.”10 Mengenyangkan diri dalam firman Allah, doa yang tulus, dan kepatuhan terhadap perintah-perintah Tuhan haruslah diterapkan secara rutin dan terus-menerus agar kesaksian Anda tumbuh serta berkembang. Kita semua terkadang menghadapi keadaan-keadaan diluar kendali kita yang mengganggu pola penelaahan tulisan suci kita. Mungkin ada periode waktu ketika kita memilih karena beberapa alasan untuk tidak berdoa. Mungkin ada perintah yang kita pilih sesaat untuk kita abaikan. Namun Anda tidak akan memiliki sebuah kesaksian yang hidup yang Anda harapkan dikabulkan jika Anda melupakan peringatan dan janji dalam Alma “Dan demikianlah, jika kamu tidak mau memelihara firman, menanti-nantikan dengan mata iman pada buahnya, kamu tidak pernah dapat memetik buah dari pohon kehidupan. Tetapi jika kamu akan memelihara firman, ya, memelihara pohon itu sewaktu itu mulai tumbuh, melalui imanmu dengan ketekunan yang besar, dan dengan kesabaran, menanti-nantikan buahnya, itu akan berakar; dan lihatlah itu akan menjadi sebatang pohon yang tumbuh menuju kehidupan abadi. Dan karena ketekunanmu dan imanmu dan kesabaranmu dengan firman dalam memeliharanya, agar itu boleh berakar dalam dirimu, lihatlah, sedikit demi sedikit kamu akan memetik buahnya, yang paling berharga, yang manis melebihi segala yang manis, dan yang putih melebih segala yang putih, ya, dan murni melebihi segala yang murni; dan kamu akan mengenyangkan diri dengan buah ini bahkan sampai kamu kenyang, sehingga kamu tidak lapar, tidak juga kamu akan haus. Pada waktu itu … kamu akan menuai pahala imanmu, dan ketekunan, dan kesabaran, dan kepanjangsabaranmu, menunggu pohon itu menghasilkan buah bagimu.”11 Kalimat dalam tulisan suci itu, “menanti-nantikan buahnya,” membimbing pengajaran bijaksana yang Anda terima malam ini. Itulah mengapa mata Anda diarahkan ke suatu hari di masa depan di sebuah ruang pemeteraian bait suci. Itulah mengapa Anda dibantu memvisualisasikan malam ini mata rantai dari terang yang tampak abadi terpancar dalam cermin yang berhadapan pada dinding sebuah ruang pemeteraian, di mana Anda dapat dinikahkan dalam bait suci Allah. Jika Anda dapat menantikan suatu hari seperti itu dengan cukup hasrat yang lahir dari kesaksian, Anda akan dikuatkan untuk menolak godaan dunia. Setiap kali Anda memilih untuk berusaha hidup lebih seperti Juruselamat Anda akan memiliki kesaksian Anda diperkuat. Anda akan, pada waktunya, mengetahui bagi diri Anda sendiri bahwa Dia adalah Terang Dunia. Anda akan merasakan terang berkembang dalam kehidupan Anda. Itu tidak akan datang tanpa upaya. Namun itu akan datang sewaktu kesaksian Anda tumbuh dan Anda memilih untuk memeliharanya. Berikut adalah janji yang pasti dari Ajaran dan Perjanjian “Apa yang dari Allah adalah terang; dan dia yang menerima terang, dan melanjutkan di dalam Allah, menerima lebih banyak terang; dan terang itu tumbuh makin cemerlang dan makin cemerlang sampai hari yang sempurna.”12 Anda akan menjadi suatu terang bagi dunia sewaktu Anda membagikan kesaksian Anda kepada orang lain. Anda akan memancarkan bagi orang lain Terang Kristus dalam kehidupan Anda. Tuhan akan menemukan cara-cara agar terang itu menyentuh orang-orang yang Anda kasihi. Dan melalui penggabungan iman serta kesaksian dari para putri-Nya, Allah akan menyentuh kehidupan jutaan orang dalam kerajaan-Nya dan di seluruh dunia dengan terang-Nya. Dalam kesaksian dan pilihan Anda terbentang harapan Gereja dan generasi-generasi yang akan mengikuti teladan Anda dalam mendengarkan serta menerima undangan Tuhan “Ikutlah Aku.” Tuhan mengenal dan mengasihi Anda. Saya meninggalkan bagi Anda kasih serta kesaksian saya. Anda adalah para putri dari Bapa yang penuh kasih dan hidup di surga. Saya tahu bahwa Putra-Nya yang telah bangkit, Yesus Kristus, adalah Juruselamat dan Terang Dunia. Dan saya bersaksi bahwa Roh Kudus telah mengirimkan pesan kepada Anda malam ini yang meneguhkan kebenaran di dalam hati Anda. Presiden Thomas S. Monson adalah Nabi Allah yang hidup. Saya bersaksi demikian, dalam nama Yesus Kristus, amin.
Lori Official Writer Saat mengunjungi sebuah ibadah tertentu, akan selalu ada sesi dimana salah seorang jemaat gereja memberikan kesaksian hidup yang dialaminya, baik itu kesembuhan dari penyakit, pemulihan hubungan atau masalah finansial. Tahukah Anda bahwa kesaksian hidup kita ternyata merupakan cerminkan bagaimana Kristus telah menyelamatkan kita. Saat kita mau berbagi, kita sudah memberikan sesuatu yang lebih berharga dari apapun kepada orang lain. Namun tak banyak orang yang mengetahui manfaat kesaksian ini. Dalam Wahyu 12 11 jelas dituliskan, “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.” Ayat ini mengingatkan bahwa darah Yesus mampu mengalahkan musuh. Oleh darah Yesus, kita telah diselamatkan dari dosa, kematian dan kehancuran dan itlah kesaksian kita. Kesaksian kita adalah bahwa kita orang-orang berdosa, tetapi Allah datang dalam rupa manusia di dalam Yesus untuk menyelamatkan kita dan membebaskan kita dari dosa dan kematian. Baca Juga 5 Penghalang Umat Percaya Bersaksi Untuk Yesus Jika Anda masih bertanya-tanya apa manfaat kesaksian Anda bagi hidup orang lain, tiga hal ini menjadi jawabannya. 1. Keselamatan Anda menjadi kesaksian yang luar biasa Anda tidak harus menjadi pengkhotbah atau nabi yang diurapi Tuhan untuk menyampaikan kesaksian kepada orang lain. Anda hanya perlu berbagi tentang bagaimana Tuhan menyelamatkan hidup Anda. Apa yang Tuhan sudah lakukan untuk menyelamatkan Anda dan bagaimana Dia telah mengubah hati, pikiran dan keinginan Anda untuk menjauhi dosa. Saat Anda sudah berubah menjadi pribadi yang baru dan penuh harapan, saat itulah Anda bisa menjadi saksi iman bagi banyak orang. Siapa tahu pengalaman hidup yang Anda bagikan mendorong orang lain yang juga mengalami persoalan hidup yang sama saat ini. 3. Kesaksian Anda adalah bukti bahwa Allah ikut campur dalam hidup Anda Daud berkata kepada Tuhan dalam Mazmur 8 3-4, “Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” Siapakah kita sampai Allah memikirkan kita? Faktanya, Anda diselamatkan dan telah dibentuk menjadi ciptaan baru di dalam Kristus. Itu adalah bukti bahwa Allah bukan hanya sekedar pribadi seperti dalam mitos-mitos. Kesaksian kita adalah bukti bahwa Allah hidup, aktif dan pencurahkan kasih-Nya atas hidup kita. Saat Anda membagikan belas kasih Tuhan yang sudah Anda alami dalam hidup, maka hal itu akan membawa harapan Tuhan kepada orang lain. Baca Juga Ceritakan Pengalaman Pertama Dilawat Roh Kudus, Denzel Washington Itu Membuatku Takut! 3. Kesaksian Anda akan menantang dan membangun iman orang lain Bahkan kesaksian yang sesederhana apapun mampu menginspirasi, menantang dan menyalakan kembali api iman orang yang mendengarnya. Pikirkanlah bahwa kesaksian Anda bisa membuat orang-orang dibebaskan dari cengkraman dosa dan tipu daya iblis. Jika selama ini Tuhan sudah bekerja banyak dalam hidup Anda, ada baiknya membagikan hal itu kepada orang lain. Jangan takut memberitakan bahwa Allah sudah menyelamatkan Anda dari dosa dan rasa malu. Sampaikanlah kuasa keselamatan yang kita terima dari Allah! Jika Anda rindu membagikan kesaksian Anda baik secara lisan maupun visual, Anda bisa berbagi bersama SAHABAT 24 kami. Hubungi di kontak Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link DI SINI. Sumber CT Jawaban Halaman 1
berilah dua contoh kesaksian hidup